Sunday, November 10, 2013

SIAPA KITA DI SISI ALLAH SWT ..

"Orang yang mempunyai hati yang bersih dan kuat sentiasa tabah dengan dugaan yang dihadapinya. Biarpun ditimpa musibah, dia tidak pernah mengeluh. Walaupun pada hakikatnya dia sedang menghadapi kesulitan, dia tetap tenang. Orang yang tenang sentiasa menang" 

jangan terlalu sibuk mencari kesalahan orang lain, tapi kita tak pernah mencari kesalahan kita…kita tanpa sadari mungkin sering bahkan sangat sering menjadikan diri orang lain sebagai sumber cemohan, sumber salah, dll. namun sedikit sekali mnjadikan diri orang lain sebagai cerminan kita untuk melihat apakah kita sudah jadi lebih baik dari orang itu ??? kebanyakan kita hanya menjadikan tempat cemohan, tempat untuk menghakimi, tempat untuk menilai karakter seseorang.

Berkatalah yang baik atau diam. Ya, kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah SWT termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi, banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tidak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan.

Lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan. Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah antara lain berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, dsb.


Kita juga harus memeriksa kembali apa motif kita mengkritik (tanyakan dengan jujur pada diri sendiri). Dan tanyakan juga apa keuntungan yang kita raih setelah mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain. Karena, apabila yang namanya kritik itu, hanyalah sebuah upaya untuk menonjolkan konsep tentang diri sendiri. Atau kadang untuk membuktikan bahwa kita lebih pintar dari orang yang kita kritik (yang kita cari-cari kesalahannya, kelemahannya). Jika motif kita seperti itu, maka segeralah berhenti untuk mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain. Ketahuilah, tidak ada orang yang luput dari salah dan khilaf, dan begitupun diri kita.

Daripada kita terus menerus menyibukkan dan melelahkan diri kita dengan mengorek-ngorek dan mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang lain, yang bisa kita jadikan senjata untuk menyerangnya, bukankah lebih baik kita berpikir positif. Coba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, sudah mampukah kita berbuat lebih baik dari orang yang kita kritik atau kita cari-cari kesalahannya? Caranya hanya satu, yakni dengan pembuktian,lakukanlah ”sama persis” ”segala hal” yang dilakukan orang yang kita cari-cari kesalahannya. Kita buktikan pada diri sendiri dan dunia, apakah kita bisa melakukannya sama dengan orang yang kita cari-cari kesalahan/ kekurangannya, atau kita bisa melakukannya lebih baik dari orang tersebut? Semua ini hanya bisa diketahui dengan ”pembuktian”.


Dalam sebuah riwayat, khalifah Umar bin Khatab berwasiat : ”Hitung – hitunglah dirimu sendiri sebelum kamu dihitung, dan timbang-timbanglah diri terlebih dahulu sebelum kamu ditimbang, dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapi alam terbuka yang besar (Mahsyar).


No comments:

Post a Comment